Puisi Untuk Tuhan
KAYUHAN CINTA
UNTUK MU
Perguliran roda
kehidupan
Berputar untuk
mendekati-Mu
Menekan diri sendiri
dari bohongnya dunia
Yang terlihat nyata
namun maya
Perguliran roda kehidupan
Berputar untuk
semakin mencintai-Mu
Jatuh, bangun,
tersaruk, terjerembab
Hati hati ini, jiwa
jiwa ini
Bergolak! Mendesak!
Berteriak!
Aku rindu pada-Mu!,
aku ingin bertemu dengan-Mu!
Perputaran roda
kehidupanku yang tak kunjung sampai pada titik akhirnya
Suatu waktu membuatku
lelah, suatu waktu membuatku melemah
Tidak! Aku tetap
yakin kau selalu ada bersamaku
Kuseimbangi dunia ini
dengan kehidupan masa depan yang akan datang
Sesuai perintah-Mu,
kutekan hawa nafsuku
Yang menggebrak diri
sedemikian hebatnya, Kutekan! Kutekan!
Ku paksa ia berputar
arah menuju lintas nafsu untuk semakin mencintai-Mu
Wahai Dzat Yang
Berkuasa
Dag dig dug hati ini
menunggu waktu yang Kau janjikan tiba
Saat adzan tak lagi
berkumandang
Saat yang haram tak
lagi jadi perdebatan
Waktu dimana Kau
terbangkan gunung-gunung-Mu
Merantai dunia menuju
kehancurannya
Waktu dimana Kau utus
bumi untuk mengeluarkan apa yang dikandungnya
Hari dimana Berita
Besar-Mu sampai kepada kami umat manusia
Celakalah! Celakalah!
Diantara kami yang
mengira harta dapat mengekalkan hidup
Dan pada Hari
Besar-Mu itu kami melihatnya hilang bagai debu ditiup bayu
Binasa hina dimata!
Malu gugu dirasa!
Wahai Tuhanku… Yang
telah kusiapkan singgasana
Cintaku hanya pada-Mu
Berdarah kaki ini
mengejar-Mu Allah, muncrat nanah olehnya
Sebab dosaku ini yang
bertumpuk-tumpuk, tertimbun dan terus ditambah
Membuat-Mu semakin
sulit untuk kugapai
Kau tak pernah
meninggalkan hamba-hamba-Mu
Namun kamilah yang
selalu berjalan mundur menjauhi-Mu
Munafiknya kami
kehilangan jati diri oleh diri sendiri
Lantas, sudikah Kau
bertakhta dalam singgasana cinta makhlukmu ini?
Telah kuserahkan,
telah kupasrahkan..
Hidup, mati, dan
segala lintas yang kuperjuangkan
Tangan akan menjadi
saksi. Kakipun sama.
Kulit akan bicara.
Rambutpun iya.
Tak bisa lagi
berdusta
Semua akan terbuka
sebagaimana adanya
Yang pantas akan
bertemu ibunda dan bahagia kekal didalamnya
Yang buruk akan
bertemu dengan bara sebagai balasannya
Kekuasaan-Mu
Kebesaran-Mu Allah…
Tak Kau berikan
petunjuk bagi mereka yang lebih mencintai dunia yang maya
daripada akhirat yang
nyata
Dan telah kau kunci,
hati, pendengaran, penglihatan
Lalai! Lalai sudah!
Rugi dan benar-benar rugi
Ketakutanku,
kekhawatiranku
Di bawah
baying-bayang itu
Kukayuh cinta ini
untuk mendekati-Mu
Tak peduli meski bumi
semakin menua
Tak peduli meski
waktu itu akan segera tiba
Aku yakin…
Kau ada bagi
hamba-hamba-Mu yang bersabar
Berserah diri,
berdo’a, memohon, merendah di hadapan kebesaran-Mu
Ku kayuh cinta ini untuk
mendekati-Mu
Hingga akhirnya jiwa
ini akan tiba dalam seagung-agungnya Janji Cinta-Mu
Dalam pelukan-Mu,
hangat rengkuhan Kasih-Mu
Comments
Post a Comment